SMPLB BHAKTI WANITA - Kabupaten Lumajang

Senin, 02 Maret 2015

TUNA LARAS


 perhatian sendiri merupakan hal yang sulit diukur oleh karena itu definisi tentang distraktibilitas juga sulit untuk disusun. Ada yang mendeskripsikan distraktibilitas sebagai prestasi yang rendah dalam tugas atau pekerjaaDistraktibilitas merupakan gangguan dalam konsentrasi atau perhatian pada suatu hal, dan karena perhatian merupakan prasyarat belajar, maka hal ini mempengaruhi dalam proses penyerapan informasi oleh penyandang tunalaras. Pengukuran tingkat pemusatann yang membutuhkan perhatian khusus misalnya mencari beberapa perbedaan dalam dua buah gambar yang terlihat serupa. Definisi lainnya, distraktibilitas yaitu kesulitan memusatkan perhatian pada stimulus yang relevan secara efisien (Kauffman, 1985).
Cruickshank dkk (dalam Swerdlik, 1987) mendefinisikan distraktibilitas sebagai ketidakmampuan untuk merespom pada stimulus yang sebenarnya tidak perlu, misalnya suara di luar kelas, gambar ilustrasi tambahan, dsb.
Distraktibilitas tidak hanya ditunjukan oleh anak tunalaras, namun karakteristik ini juga ditemukan pada anak tunagrahita dan anak berkesulitan belajar. Berikut adalah perilaku yang sering ditunjukan oleh penyandang karakteristik distraktibilitas:
-          Sering tidak dapat menyelesaikan pekerjaan yang telah dimulainya
-          Sering tampak tidak mendengarkan
-          Mudah tertarik/terganggu perhatiannya
-          Sulit melakukan tugas/pekerjaan yang membutuhkan perhatian besar\
-          Tidak dapat bertahan lama pada satu kegiatan atau permainan
Kauffman (1985) mengemukakan bahwa masalah distraktibilitas yang dialami oleh sebagian anak luar biasa meliputi 3 hal, yaitu:
a.       Short attention span dan Frequent attention shifts
Istilah diatas berarti ketidakmampuan memusatkan perhatian dalam waktu yang relatif lama dan terlalu sering berpindah perhatian dari satu obyek ke obyek yang lain.
b.      Underselection attention
Merupakan ketidakmampuan membedakan antara stimulus yang relevan yang harus diperhatikan dan stimulus yang tidak relevan yang harusnya diabaikan.
c.       Overselective attention
Maksudnya adalah terlalu selektif member perhatian sehingga hal-hal yang sebenarnya relevan menjadi tertinggal, anak member perhatian yang terlalu sempit pada aspek-aspek stimulus. Hal ini berlawanan dengan anak penyandang underselection attention.   LINK